hai ayah

Jika memiliki anak sudah ngaku-ngaku jadi AYAH, maka sama anehnya dengan orang yang punya bola ngaku-ngaku jadi pemain bola

AYAH itu gelar untuk lelaki yg mau dan pandai mengasuh anak bukan sekedar ‘membuat’ anak

Jika AYAH mau terlibat mengasuh anak bersama ibu, maka separuh permasalahan negeri ini teratasi

AYAH yang tugasnya cuma ngasih uang, menyamakan dirinya dengan mesin ATM. Didatangi saat anak butuh saja

Akibat hilangnya fungsi tarbiyah dari AYAH, maka banyak AYAH yg tidak tahu kapan anak lelakinya pertama kali mimpi basah

Sementara anak dituntut sholat shubuh padahal ia dalam keadaan junub. Sholatnya tidak sah. Dimana tanggung jawab AYAH ?

Jika ada anak durhaka, tentu ada juga AYAH durhaka. Ini istilah dari umar bin khattab

AYAH durhaka bukan yg bisa dikutuk jadi batu oleh anaknya. Tetapi AYAH yg menuntut anaknya shalih dan shalihah namun tak memberikan hak anak di masa kecilnya

AYAH ingin didoakan masuk surga oleh anaknya, tapi tak pernah berdoa untuk anaknya

AYAH ingin dimuliakan oleh anaknya tapi tak mau memuliakan anaknya

Negeri ini hampir kehilangan AYAH. Semua pengajar anak di usia dini diisi oleh kaum ibu. Pantaslah negeri kita dicap fatherless country

Padahal keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini. Dimana AYAH sang pengajar utama ?

Dunia AYAH saat ini hanyalah Kotak. Yakni koran, televisi dan komputer. AYAH malu untuk mengasuh anak apalagi jika masih bayi

Banyak anak yg sudah merasa yatim sebelum waktunya sebab AYAH dirasakan tak hadir dalam kehidupannya

Semangat quran mengenai pengasuhan justru mengedepankan AYAH sebagai tokoh. Kita kenal Lukman, Ibrahim, Ya’qub, Imron. Mereka adalah contoh AYAH yg peduli

Ibnul Qoyyim dalam kitab tuhfatul maudud berkata: Jika terjadi kerusakan pada anak penyebab utamanya adalah AYAH

Ingatlah! Seorang anak bernasab kepada AYAHnya bukan ibu. Nasab yg merujuk pada anak menunjukkan kepada siapa Allah meminta pertanggungjawaban kelak

Rasulullah yg mulia sejak kecil ditinggal mati oleh AYAHnya. Tapi nilai-nilai keAYAHan tak pernah hilang didapat dari sosok kakek dan pamannya

Nabi Ibrahim adalah AYAH yg super sibuk. Jarang pulang. Tapi dia tetap bisa mengasuh anak meski dari jauh. Terbukti 2 anaknya menjadi nabi

Generasi sahabat menjadi generasi gemilang karena AYAH amat terlibat dalam mengasuh anak bersama ibu. Mereka digelari umat terbaik.

Di dalam quran ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan. 14 diantaranya yaitu antara AYAH dan anak. Ternyata AYAH lebih banyak disebut

Mari ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan baik di rumah, sekolah dan masjid

Harus ada sosok AYAH yg mau jadi guru TK dan TPA. Agar anak kita belajar kisah Umar yg tegas secara benar dan tepat. Bukan ibu yg berkisah tapi AYAH

AYAH pengasuh harus hadir di masjid. Agar anak merasa tentram berlama-lama di dalamnya. Bukan was was atau merasa terancam dengan hardikan

Jadikan anak terhormat di masjid. Agar ia menjadi generasi masjid. Dan AYAH yang membantunya merasa nyaman di masjid

Ibu memang madrasah pertama seorang anak. Dan AYAH yang menjadi kepala sekolahnya

AYAH kepala sekolah bertugas menentukan visi pengasuhan bagi anak sekaligus mengevaluasinya. Selain juga membuat nyaman suasana sekolah yakni ibunya

Jika AYAH hanya mengurusi TV rusak, keran hilang, genteng bocor di dalam rumah, ini bukan AYAH ‘kepala sekolah’ tapi AYAH ‘penjaga sekolah’

Ibarat burung yang punya dua sayap. Anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi ke angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan ibunya

Ibu mengasah kepekaan rasa, AYAH memberi makna terhadap logika. Kedua-duanya dibutuhkan oleh anak

Jika ibu tak ada, anak jadi kering cinta. Jika AYAH tak ada, anak tak punya kecerdasan logika

AYAH mengajarkan anak menjadi pemimpin yg tegas

AYAH mengajarkan anak menjadi pemimpin yg tegas. Ibu membimbingnya menjadi pemimpin yg peduli. Tegas dan peduli itu sikap utama

Hak anak adalah mendapatkan pengasuh yg lengkap. AYAH terlibat, ibu apalagi

Mari penuhi hak anak untuk melibatkan AYAH dalam pengasuhan. Semoga negeri ini tak lagi kehilangan AYAH

by : bendri jaisyurrahman (twitter : @ajobendri)

Advertisement

yang terbelah

Suatu pagi saya mengikuti kajian tafsir Al Quran surat Al Insyiqaaq. Salah satu surat makkiyah yang menggambarkan peristiwa-peristiwa pada permulaan terjadinya hari kiamat, peringatan bahwa manusia bersusah payah menemui Tuhannya, dalam menemui Tuhannya kelak ada yang mendapat kebahagiaan dan ada pula yang mendapat kesengsaraan, tingkat-tingkat kejadian dan kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Berbeda dengan surat-surat madaniyah yang jelas tersurat, surat makkiyah memiliki ciri khas bahasa tersirat yang tajam.

Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (Al Insyiqaaq 1-6)

Membacanya saja bikin merinding. Apalagi mentadabburinya satu per satu. Pantas saja Umar yang berwatak keras sering menangis membaca firman-firman Nya ini. Masih jauh sekali rasanya.

Di ayat ke enam surat Al Insiqaaq ini, Allah sendiri yang menjamin bahwa kita pasti akan menemuiNya. Karena sesungguhnya segala susah payah yang kita lakukan di dunia hanya untuk menuju Nya. Tapi sayang, Allah tidak menjamin kita dalam keadaan bahagia saja ketika menemuiNya kelak.

Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku.” Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (Al Insyiqaaq 10-13)

Sampai ayat ini saja rasanya lidah sudah tak mampu lagi berucap.

Pernahkah kamu membayangkan jika saja hari ini adalah hari terakhirmu ? tidak tidak. Bagaimana jika pagi ini adalah pagi terakhirmu ? Apa yang menjamin mu akan menemuiNya dalam keadaan bahagia ? Sholat saja masih malas-malasan. Berdoa pun sekadarnya saja. Belum lagi suka menyakiti saudara sendiri. Ahh.. terlalu banyak maksiat yang dilakukan. Sedang hati masih saja cenderung pada dunia.

T.T

yang Allah suka

Masa muda adalah masa yang berapi-api. Terkadang tak peduli apa kata orang, apa yang terjadi di sekitarnya. Kalau berkata atau berbuat, biasanya tanpa pikir panjang akibatnya. Mungkin ini yang disebut dengan impulsive. Berbicara dan bertindak tanpa berpikir apa yang dirasakan oleh orang yang mendengar dan ditindakinya.

Seharusnya hal itu, jika dilihat dari ukuran baligh, hanya sebatas masa seragam putih abu-abu. Namun ternyata yang terjadi adalah masih banyak mahasiswa yang bersikap demikian, bahkan masih ada juga yang sudah bergelar sarjana. Memang usia bukanlah hal mutlak yang menjadi ukuran kedewasaan seseorang. Akan tetapi, kedewasaan seorang muslim, menurut saya punya konsep tersendiri. Continue reading

Bertani di Kota Bawah Tanah

Saat ini saya sedang membaca majalah yang cukup menarik. Banyak pengetahuan yang sebenarnya saya sendiri sudah lama tahu, tapi entah kenapa dulu ketika tahu hal ini terasa biasa saja. Setelah saya pikirkan lagi, renungkan lagi, ciptaan Allah itu memang benar-benar amazing. Termasuk yang satu ini.

Bertani di Kota Bawah Tanah

Kota-kota modern terbentuk ketika jutaan manusia berkumpul bersama. Manusia selalu merasakan perlunya aturan dan hukum untuk menjamin ketentraman dan keamanan hidup mereka. Tanpanya, kedamaian hidup takkan mungkin terwujud. Sisi lain tentang kehidupan masyarakat modern adalah sifat mementingkan diri sendiri. Setiap anggota masyarakat memiliki tujuan dan rencana hidup sendiri. Kebanyakan mereka mendahulukan kepentingan pribadi sebelum yang lain. Kepentingan masyarakat dan orang lain selalu dinomorduakan. Sifat tercela ini menimbulkan bencana kemiskinan, kelaparan dan tuna wisma di seluruh dunia. Marilah kita bayangkan sebuah kota besar, dengan ratusan ribu penduduk yang hidup di dalamnya. Namun, tak satu pun yang mementingkan diri sendiri. Sebaliknya, mereka senantiasa mendahulukan kepentingan masyarakat dan pihak lain. Bayangkan, setiap orang bekerja dengan pengorbanan diri luar biasa, tanpa sedikit pun keinginan untuk didahulukan. Bayangkan, di tempat ini tak pernah ada perselisihan. Masyarakat seperti ini mungkin di luar bayangan manusia. Namun masyarakat semacam ini benar-benar ada di bumi. Bahkan, mereka ada di mana-mana. Makhluk hidup dengan tatanan masyarakat menakjubkan seperti ini adalah semut.

Continue reading

Pesawat Ruang Angkasa Nabi Nuh

Dari judulnya, mungkin sebagian mengira tulisan ini akan memaparkan kisahperahu Nabi Nuh yang dapat terbang atau pesawat ruang angkasamenyerupai perahu Nabi Nuh. Barangkali ada pula yang menyangkanyasebagai gagasan cerdas masa depan. Yakni saat kemajuan teknologi sudah mampu membuat pesawat canggih mirip perahu Nabi Nuh, yang sanggup mengangkut manusia sekaligus aneka jenis satwa. Namun, yang di sini sungguh jauh lebih mengagumkan dari itu semua. Kendaraan supercanggih ini bahkan mungkin tak pernah terlintas dalam pikiran kita. Alat pengangkutan tersebut sudah ada sejak ribuan bahkan jutaan tahun lalu. Pesawat ruang angkasa ini berukuran jauh lebih besar dari perahu Nabi Nuh, sehingga mampu mengangkut miliaran manusia, miliaran hewan, bahkan miliaran tumbuhan. Tak selazim kendaraan udara mana pun, pesawat raksasa ini tak memiliki sayap, baling-baling, ekor, roda, mesin, kemudi; bahkan tak perlu bahan bakar. Hebatnya lagi, meskipun berbentuk bulat mirip telur, kecepatannya jauh melebihi laju terbang pesawat jet mana pun. Continue reading

Dementee

kamu tau dementor kan ? kalau pernah baca novel atau nonton film Harry Potter pasti tau. Kalau tidak salah si Dementor ini baru memunculkan wujudnya di episode yang ketiga. Kalau menurut profesor Lupin (gurunya Harry),

Dementors are among the foulest creatures that walk this earth. They infest the darkest, filthiest places, they glory in decay and despair, they drain peace, hope, and happiness out of the air around them… Get too near a Dementor and every good feeling, every happy memory will be sucked out of you. If it can, the Dementor will feed on you long enough to reduce you to something like itself…soulless and evil. You will be left with nothing but the worst experiences of your life.

Continue reading

Imajinasi

Saya memang suka dengan anak kecil. Saya suka sekali memperhatikan mereka. Mereka itu fresh, alami, dan merupakan sosok manusia yang sesungguhnya (yg terakhir abaikan). Tidak terkecuali dengan adik saya yang paling kecil. Daffa. Ketika di rumah, saya perhatikan dia sering sekali berbicara sendiri, tiba-tiba berkelahi sendiri, atau berlari berputar-putar, kadang juga lompat-lompat, entah apa yang dia lakukan. Sejenak saya mengenang masa kecil. Hmm., rasa-rasanya saya juga dulu pernah begitu bahkan sampai kelas 5 SD pun masih.

Berkhayal. yups. itulah yang dia lakukan. atau lebih keren disebut berimajinasi. Ketika dia sedang berkelahi sendirian, saya menebaknya dia sedang menjadi ranger merah atau son goku. ketika dia sedang berlari melompat-lompat, saya pastikan dia sedang menjadi naruto. tentu saja itu semua dalam imajinasinya. dan hebatnya, ini bisa dilakukannya kapan pun dan dimanapun. kadang-kadang pernah bilang juga, “mau berkhayal dulu ah..”, tiba-tiba tangannya meniru gaya sasuke menyiapkan chidori. Saya rasa ini berlaku untuk sebagian besar anak laki-laki. karena saya sangat jarang bahkan belum pernah melihat anak perempuan yang bertingkah seperti itu. padahal anak-anak perempuan tetangga, temennya daffa, sering main ke rumah. kalau saya perhatikan, mereka lebih cenderung untuk mencari kawan untuk bermain. kalau tidak ada kawan, mereka akan cenderung diam saja atau pulang ke rumah. sedangkan anak laki-laki, kalau mereka sedang tidak ada kawannya, dunia seolah menjadi miliknya sendiri, bagaikan itachi dengan jurus genjutsu tak terbatas.

Continue reading

Bukan laki kalo ga wangi !

Okay, ini masih lanjutan cerita dari perjalanan kemarin. Ketika mampir di Wali Songo, saya tidak hanya membeli buku tapi juga parfum. Baiklah, jujur saja dulu ketika kuliah di bandung saya jarang sekali membeli parfum. Atau lebih tepatnya saya jarang memakai parfum. Karena cuaca di bandung dingin, jadi saya pun jarang berkeringat. Kecuali pada momen-momen tertentu, biasanya saya pakai parfum, itu pun minta punya orang, hehe. Asumsinya karena jarang berkeringat jadi badan saya ga akan bau-bau amat lah. Emang ga bau sih. Beneran. Eh cuma perasaan aja ding. haha (semoga dulu ga ada yang terdzalimi).

Nah, ketika sampai di jekardah ini, badan saya mulai berkeringat sepanjang hari. apalagi kalau naik kendaraan umum yang AC nya mampet. Sebenarnya keringat saya ga terlalu bau seperti yang saya bilang tadi. Semua ini berawal ketika saya naik transjakarta. Saya mencium bau-bau tidak sedap. Terutama yang laki-laki. Entah orang itu sadar atau tidak, yang pasti dia telah membuat ornag di sekitarnya tidak nyaman. Saya berpikir jangan-jangan saya juga bau ga sedap nih. Mulai dari situ, saya putuskan untuk selalu memakai parfum.

Continue reading

Berpikir Tauhid

Dalam bedah buku di Masjid BI kemarin, ada bagian yang cukup menarik. Tentang berpikir tauhid. Bukan berpikir sambil makan tahu tauhid yang di daarut tauhid ya, hehe.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (TQS Ali Imran 190-191)

Continue reading

Bimaristan: Rumah Sakit dalam Sejarah Islam

Pengen punya Bimaristan ! *_*

Muhammad Amin

Kata Bimaristan—berasal dari Persia—memiliki arti yang sama dengan rumah sakit (hospital), Bimar berarti penyakit (desease) dan stan berarti lokasi atau tempat.

Meski diketahui bahwa Nabi Muhammad saw. adalah orang pertama yang memerintahkan pembentukan mobile Bimaristan untuk militer, dan Rufaydah adalah perawat muslim pertama yang merawat para muslim yang terluka di tenda berjalan, Noushirawi dalam bukunya Islamic Bimaristans in the Middle Ages menyebutkan bahwa Bimaristan pertama didirikan di Damaskus oleh al-Walid bin Abd el-Malik tahun 86 H (707 M). Tujuan didirikannya adalah untuk mengobati pasien dan merawat pasien kronis (seperti kusta, buta, dsb). Penderita kusta mendapat perawatan cuma-cuma dan diberi uang. Bimaristan tersebut memiliki lebih dari satu dokter. Jelas bahwa Noushirawy mengadopsi apa yang disebutkan dalam al-Kamel fi‘l-tarikh karya Ibn al-Athir khususnya dalam poin ini.

Sistem pada Bimaristan

Mereka yang akan mendirikan suatu institusi harus menetapkan sebuah sistem administratif atau teknikal yang harus dipatuhi. Tentunya para…

View original post 1,519 more words