yang kau cintai ini lahir dari seorang ibu
berkuah peluh, berdarah-darah meregang nyawa
setelah masa panjang
yang kau cintai ini adalah permata hati ayah
tangan yang pegal sepulang kerja pun sembuh
begitu menggendong balitanya
yang kau cintai ini adalah anugerah terindah
bagi orangtuanya
tawa di saat susah, senyum di waktu sedih,
harapan di saat kecewa
ramai di saat sepi, cair di tengah kekakuan, dan canda di tengah ketegangan,
tapi juga adalah tangis di suatu kala, yang sebenarnya tak diinginkan
yang kau cintai ini mencintai ayah dan ibunya
dan kekasih adalah ia yang mencintai kecintaan
(Salim A Fillah)